JD.com dan Ant Group sedang mendorong Bank Rakyat Tiongkok untuk mengizinkan penerbitan stablecoin yang denominasi dalam Renminbi sebagai respons terhadap munculnya aset kripto yang terkait dengan Dolar.
Kedua perusahaan merencanakan penerbitan stablecoin yang denominasi dalam Dolar Hong Kong sesuai dengan undang-undang yang akan berlaku di Hong Kong pada 1 Agustus.
Di China, perdagangan aset kripto telah dilarang selama bertahun-tahun, dan ini juga berlaku untuk sebagian besar stablecoin swasta.
Reuters melaporkan pada 4 Juli bahwa raksasa e-commerce China, JD.com (京東商城) dan Ant Group, mendesak bank sentral untuk memberikan izin atas stablecoin berbasis yuan Renminbi sebagai upaya untuk melawan munculnya aset kripto (mata uang virtual) yang terikat pada dolar.
Kedua perusahaan mengusulkan penerbitan stablecoin yang didukung oleh renminbi offshore di Hong Kong, dengan tujuan memperkuat peran internasional mata uang China.
Kedua perusahaan telah merencanakan untuk menerbitkan stablecoin yang didukung oleh Dolar Hong Kong segera setelah undang-undang mulai berlaku di Hong Kong pada 1 Agustus.
Namun, JD.com mengusulkan pengenalan stablecoin yang berbasis yuan offshore sebagai langkah strategis untuk mendukung internasionalisasi yuan. Langkah ini mencerminkan ambisi luas China untuk menantang dominasi Amerika di bidang keuangan digital dan memperluas penyebaran global mata uangnya.
China telah melarang perdagangan aset kripto, termasuk sebagian besar stablecoin swasta, selama bertahun-tahun. Larangan ini diperketat terutama pada tahun 2021, didasari oleh kekhawatiran akan kejahatan keuangan, aliran modal yang keluar, dan potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan.
Bank Rakyat Tiongkok mengalihkan sumber daya untuk mengembangkan dan menguji coba yuan digitalnya sendiri (e-CNY). Mata uang digital bank sentral (CBDC) ini diharapkan menjadi alat kontrol yang lebih kuat terhadap modernisasi sistem pembayaran dan kondisi keuangan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
JD.com dan Ant Group mempromosikan pengenalan stablecoin yang berbasis Yuan untuk melawan dominasi Dolar: Reuters | CoinDesk JAPAN (CoinDesk Jepang)
Reuters melaporkan pada 4 Juli bahwa raksasa e-commerce China, JD.com (京東商城) dan Ant Group, mendesak bank sentral untuk memberikan izin atas stablecoin berbasis yuan Renminbi sebagai upaya untuk melawan munculnya aset kripto (mata uang virtual) yang terikat pada dolar.
Kedua perusahaan mengusulkan penerbitan stablecoin yang didukung oleh renminbi offshore di Hong Kong, dengan tujuan memperkuat peran internasional mata uang China.
Kedua perusahaan telah merencanakan untuk menerbitkan stablecoin yang didukung oleh Dolar Hong Kong segera setelah undang-undang mulai berlaku di Hong Kong pada 1 Agustus.
Namun, JD.com mengusulkan pengenalan stablecoin yang berbasis yuan offshore sebagai langkah strategis untuk mendukung internasionalisasi yuan. Langkah ini mencerminkan ambisi luas China untuk menantang dominasi Amerika di bidang keuangan digital dan memperluas penyebaran global mata uangnya.
China telah melarang perdagangan aset kripto, termasuk sebagian besar stablecoin swasta, selama bertahun-tahun. Larangan ini diperketat terutama pada tahun 2021, didasari oleh kekhawatiran akan kejahatan keuangan, aliran modal yang keluar, dan potensi ancaman terhadap stabilitas keuangan.
Bank Rakyat Tiongkok mengalihkan sumber daya untuk mengembangkan dan menguji coba yuan digitalnya sendiri (e-CNY). Mata uang digital bank sentral (CBDC) ini diharapkan menjadi alat kontrol yang lebih kuat terhadap modernisasi sistem pembayaran dan kondisi keuangan.