Keuangan Desentralisasi atau akan menjadi tempat perlindungan baru: strategi perlindungan aset di tengah ketidakpastian ekonomi global

Belakangan ini, ketegangan perdagangan internasional kembali meningkat, di mana suatu negara mengenakan tarif hingga 125% untuk mobil impor. Perang dagang semacam ini bukanlah hal baru, tetapi versi peningkatannya kali ini memang membuat pasar modal global merasakan tekanan resonansi yang kuat lagi. Sementara di pasar saham, komoditas, dan obligasi terjadi perilaku penghindaran risiko secara umum, reaksi pasar cryptocurrency justru relatif tenang. Fenomena ini memunculkan pertanyaan yang patut dipikirkan: dalam ketegangan ekonomi struktural saat ini, apakah DeFi sedang mendapatkan kembali status "tempat berlindung"?

Meskipun sebelumnya ada sikap skeptis terhadap pernyataan ini, pandangan saat ini sedang perlahan berubah. Berikut adalah beberapa pengamatan dan pemikiran:

Kebijakan pajak yang dilonggarkan memberikan kepastian bagi Keuangan Desentralisasi

Pada bulan Maret tahun ini, senat suatu negara mengesahkan resolusi yang sangat menguntungkan bagi pengguna Keuangan Desentralisasi, yang sementara menangguhkan ketentuan yang mengharuskan protokol on-chain melaporkan informasi transaksi pengguna. Meskipun keputusan ini tidak sepenuhnya setara dengan "bebas pajak", tetapi jelas sangat mengurangi tekanan kepatuhan pajak jangka pendek untuk interaksi on-chain.

Kebijakan ini memberikan pengguna sebuah jendela peluang yang halus namun penting: untuk membangun kembali kepercayaan atas alokasi aset on-chain dalam lingkungan dengan gesekan regulasi yang relatif kecil. Situasi ini mirip dengan bagaimana modal internasional di masa lalu memanfaatkan pasar offshore sebagai "saluran gesekan rendah", Keuangan Desentralisasi tampaknya secara bertahap mengambil peran ini.

Pendapatan struktural menjadi fokus perhatian

Semakin besar ketidakpastian pasar, semakin besar kecenderungan dana untuk mencari jalur investasi yang "terstruktur jelas", meskipun imbal hasilnya relatif lebih rendah. Ini menjelaskan mengapa produk Staking mulai mendapatkan kembali minat pasar. Pengguna mengunci aset mereka di jaringan utama untuk mendapatkan imbalan lapisan protokol, logikanya jelas, jalurnya dapat diprediksi, dan volatilitasnya relatif kecil.

Terutama dalam beberapa ekosistem, token staking on-chain juga dapat berpartisipasi dalam aktivitas DeFi lainnya, seperti peminjaman atau penambangan likuiditas. Dengan cara ini, pengguna dapat mempertahankan pendapatan staking, tanpa sepenuhnya mengorbankan likuiditas. Ini sebenarnya membentuk logika on-chain yang lebih mendekati "perencanaan keuangan struktural": sumber pendapatan berasal dari protokol dasar, risiko terutama terfokus pada keamanan mainnet dan lapisan kontrak DeFi, sedangkan jalur investasi dan harapan dapat digunakan kembali dan dilacak.

Transparansi di blockchain menjadi keunggulan

Meskipun kebijakan pajak dan regulasi di masa depan masih belum jelas, yang dapat dipastikan adalah bahwa protokol on-chain yang memiliki catatan lengkap dan struktur yang jelas akan memiliki daya tahan jangka panjang yang lebih baik dibandingkan dengan operasi abu-abu. Beberapa proyek mungkin tidak menjadi blockbuster, tetapi jalur operasional mereka sangat standar: pengguna mempertaruhkan token asli, mendapatkan token derivatif, dan kemudian dapat menggunakan token ini untuk dijadikan jaminan, pinjaman, atau menyediakan likuiditas. Seluruh jalur aset dapat dilacak, dan perilaku kontrak bersifat publik, yang meletakkan dasar untuk kepatuhan di masa depan.

Kombinasi "struktur+transparansi" ini, justru menjadi keunggulan kompetitif di tahap saat ini. Meskipun tidak selalu dapat segera memberikan keuntungan yang sangat tinggi, namun dapat memberikan stabilitas dalam dimensi waktu.

Keuangan Desentralisasi dari Alat Kolase ke Sistem Alokasi Aset

Penggunaan DeFi sedang beralih dari "arbitrase alat" yang sederhana menjadi membangun "struktur aset". Misalnya, pengguna dapat mempertaruhkan token asli untuk mendapatkan token derivatif, lalu menggunakan token derivatif ini sebagai jaminan untuk meminjam stablecoin, dan kemudian menggunakan stablecoin tersebut untuk penambangan likuiditas atau berpartisipasi dalam proyek aset fisik di blockchain, akhirnya seluruh proses diotomatisasi untuk mendapatkan bunga majemuk.

Jalur operasi seperti ini meskipun tidak rumit, tetapi sudah bukan lagi sekadar perilaku spekulatif, melainkan model pendapatan struktural di dalam blockchain, bahkan bisa disamakan dengan "aset portofolio yang dikelola secara aktif". Dari sudut pandang ini, Keuangan Desentralisasi sedang secara bertahap melepaskan kesan "risiko tinggi dan volatilitas tinggi", dan beralih ke alat keuangan yang lebih matang.

Waktu Penting untuk Membangun Struktur di Rantai

Saat ini, sikap terhadap Keuangan Desentralisasi adalah: meskipun bukan periode window keuntungan yang besar, ini mungkin adalah fase yang paling layak untuk membangun struktur dan mengakumulasi posisi sebelum dimulainya putaran perlahan berikutnya.

Jika Anda percaya bahwa ketidakpastian makro akan berlanjut, tidak ingin menginvestasikan semua aset ke dalam aset dengan volatilitas tinggi, dan berharap untuk secara bertahap membangun sistem yang lengkap di masa depan dalam hal pajak, kepatuhan, dan hasil di blockchain, maka mulai membangun "portofolio pendapatan struktural" di blockchain sekarang mungkin merupakan pilihan yang patut dipertimbangkan.

Meskipun beberapa proyek tertentu mungkin tidak selalu menjadi solusi terbaik, mekanisme operasional mereka memang memiliki karakteristik "dapat dijelaskan, dapat disusun, dapat diiterasi" yang dapat menjadi bagian dari eksperimen struktural ini.

Meskipun tidak dapat memprediksi kapan siklus berikutnya akan datang, membangun struktur dari sekarang adalah arah yang benar.