Data non-pertanian yang baru-baru ini dirilis telah memicu reaksi kuat di pasar, dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve untuk bulan September melonjak dari kurang dari 40% menjadi 80%. Namun, apakah suasana optimis ini benar-benar berdasar?
Data non-farm payroll bulan Juli menunjukkan peningkatan pekerjaan sebesar 73.000, lebih rendah dari perkiraan 104.000. Pada pandangan pertama, ini tampaknya mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS mulai melambat. Namun, jika kita menganalisis lebih dalam mengenai revisi data beberapa bulan terakhir, kita akan menemukan fenomena menarik.
Data ketenagakerjaan untuk bulan Mei dan Juni telah direvisi secara besar-besaran, dengan total pengurangan 258.000 lapangan kerja. Besarnya revisi ini bahkan menarik perhatian kantor tenaga kerja, yang menyatakan bahwa ini melebihi batas normal. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa dapat diandalkannya data ini?
Lebih mengejutkan lagi, penambahan pekerjaan yang direvisi pada bulan Juni hanya sebesar 14 ribu, dan tingkat ini bahkan dapat dibandingkan dengan masa terburuk pandemi pada tahun 2020. Ketidakcocokan yang besar ini tidak dapat tidak menimbulkan keraguan, apakah ini hanya permainan 'angka'?
Dalam menafsirkan data ketenagakerjaan, kita tidak dapat hanya fokus pada data bulan tunggal, tetapi harus mempertimbangkan tren jangka panjang dan situasi revisi data. Ketergantungan yang berlebihan pada data tunggal dapat menyebabkan kesalahan penilaian terhadap kondisi ekonomi.
Meskipun data non-pertanian memiliki dampak signifikan terhadap sentimen pasar, itu tidak dapat dijadikan satu-satunya dasar untuk memprediksi arah ekonomi dan kebijakan moneter di masa depan. Investor dan pembuat kebijakan harus tetap berhati-hati, mempertimbangkan berbagai faktor secara komprehensif, dan tidak menganggap data non-pertanian sebagai 'obat penyelamat pasar'.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, pasar cryptocurrency juga tidak terhindar dari dampak. Investor perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi makro secara menyeluruh saat membuat keputusan, dan tidak seharusnya terlalu bergantung pada satu indikator.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
4
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-cff9c776
· 19jam yang lalu
Data Non-farm Payrolls (NFP) Schrödinger benar-benar sebuah pertunjukan yang bagus
Lihat AsliBalas0
VCsSuckMyLiquidity
· 20jam yang lalu
Kita hanya bisa bilang, data semuanya mencurigakan.
Lihat AsliBalas0
airdrop_whisperer
· 20jam yang lalu
Kelembapan agak tinggi!
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 20jam yang lalu
Sekali lagi bermain permainan digital, mengelola pihak A.
Data non-pertanian yang baru-baru ini dirilis telah memicu reaksi kuat di pasar, dengan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve untuk bulan September melonjak dari kurang dari 40% menjadi 80%. Namun, apakah suasana optimis ini benar-benar berdasar?
Data non-farm payroll bulan Juli menunjukkan peningkatan pekerjaan sebesar 73.000, lebih rendah dari perkiraan 104.000. Pada pandangan pertama, ini tampaknya mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja AS mulai melambat. Namun, jika kita menganalisis lebih dalam mengenai revisi data beberapa bulan terakhir, kita akan menemukan fenomena menarik.
Data ketenagakerjaan untuk bulan Mei dan Juni telah direvisi secara besar-besaran, dengan total pengurangan 258.000 lapangan kerja. Besarnya revisi ini bahkan menarik perhatian kantor tenaga kerja, yang menyatakan bahwa ini melebihi batas normal. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa dapat diandalkannya data ini?
Lebih mengejutkan lagi, penambahan pekerjaan yang direvisi pada bulan Juni hanya sebesar 14 ribu, dan tingkat ini bahkan dapat dibandingkan dengan masa terburuk pandemi pada tahun 2020. Ketidakcocokan yang besar ini tidak dapat tidak menimbulkan keraguan, apakah ini hanya permainan 'angka'?
Dalam menafsirkan data ketenagakerjaan, kita tidak dapat hanya fokus pada data bulan tunggal, tetapi harus mempertimbangkan tren jangka panjang dan situasi revisi data. Ketergantungan yang berlebihan pada data tunggal dapat menyebabkan kesalahan penilaian terhadap kondisi ekonomi.
Meskipun data non-pertanian memiliki dampak signifikan terhadap sentimen pasar, itu tidak dapat dijadikan satu-satunya dasar untuk memprediksi arah ekonomi dan kebijakan moneter di masa depan. Investor dan pembuat kebijakan harus tetap berhati-hati, mempertimbangkan berbagai faktor secara komprehensif, dan tidak menganggap data non-pertanian sebagai 'obat penyelamat pasar'.
Dalam lingkungan ekonomi yang kompleks ini, pasar cryptocurrency juga tidak terhindar dari dampak. Investor perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi makro secara menyeluruh saat membuat keputusan, dan tidak seharusnya terlalu bergantung pada satu indikator.