Minat investor institusi terhadap Bitcoin terus naik

Harga Bitcoin sejak mencapai puncak sejarah pada tahun 2017 memang telah mengalami penurunan, namun antusiasme investor institusi terhadapnya terus meningkat. Saat ini harga Bitcoin sekitar 9600 dolar, turun 52% dari puncak 20093 dolar di tahun 2017, tetapi aliran dana institusi telah meningkat secara signifikan.

Faktor utama yang mendorong aliran dana institusi ke Bitcoin pada tahun 2020 meliputi: optimisme dari investor dan institusi terkenal, semakin matangnya pasar Bitcoin, serta fundamental yang semakin kuat.

Ukuran manajemen aset dari Trust Bitcoin Grayscale (AUM) biasanya dianggap sebagai indikator penting partisipasi investor institusional. Pada saat harga Bitcoin mencapai titik tertinggi baru di 2017, AUM trust ini adalah 2,966 juta dolar. Namun, per 23 Juni 2020, angka ini telah melebihi 3,5 miliar dolar, naik hampir 20% dibandingkan puncak 2017.

Investor institusi dalam investasi produk Grayscale juga meningkat secara signifikan. Pada paruh pertama tahun 2018, proporsi investor institusi adalah 56%. Sedangkan pada kuartal pertama tahun 2020, proporsi ini mencapai 88%. Ini menunjukkan bahwa minat investor institusi terhadap aset kripto meningkat secara jelas.

Belakangan ini, beberapa lembaga keuangan utama telah mengubah sikap mereka terhadap Bitcoin. Misalnya, JPMorgan yang sebelumnya memiliki sikap kritis terhadap Bitcoin kini memberikan penilaian yang lebih positif. Analis bank tersebut menyebut Bitcoin menunjukkan ketahanan, dan telah membuka rekening bank untuk bursa kripto.

Investor terkenal Paul Tudor Jones juga menyatakan bahwa ia mengalokasikan 1% dari asetnya ke Bitcoin, percaya bahwa itu dapat berfungsi sebagai alat untuk melindungi risiko inflasi. Dia secara khusus menunjukkan bahwa kemampuan bertahan Bitcoin adalah daya tariknya.

Dari sudut pandang teknis, hashrate jaringan Bitcoin terus meningkat, dari 57 juta TH/s pada Juni 2019 menjadi 105 juta TH/s pada Juni 2020, mencerminkan ekspansi dan kematangan jaringan yang terus-menerus. Bahkan setelah peristiwa pengurangan setengah baru-baru ini, hashrate masih cepat pulih, menunjukkan ketahanan jaringan.

Sementara itu, jumlah cadangan Bitcoin di bursa kripto menurun, menunjukkan bahwa aktivitas investor ritel berkurang. Ini mungkin menyebabkan peningkatan pangsa pasar bursa yang fokus pada klien institusi, mengubah keseluruhan lanskap pasar kripto.

Namun, tidak semua lembaga keuangan optimis tentang prospek jangka panjang Bitcoin. Goldman Sachs menyatakan dalam sebuah pertemuan dengan klien bahwa hedge fund bertransaksi dalam mata uang kripto terutama karena volatilitas tinggi, bukan karena alasan investasi yang dapat diterima.

Secara keseluruhan, lembaga dan investor bernilai tinggi memiliki pandangan yang berbeda tentang perkembangan masa depan Bitcoin. Beberapa orang percaya bahwa Bitcoin akan menjadi penyimpanan nilai yang matang dan aset lindung nilai, sementara yang lain memperkirakan pertumbuhannya akan terbatas. Bagi investor, mempertahankan kepemilikan jangka panjang dalam situasi di mana fundamental aset tidak mengalami perubahan mendasar mungkin adalah strategi untuk mencapai keuntungan maksimal.