Platform perdagangan enkripsi Rusia ditutup, risiko dana ilegal menarik perhatian

Baru-baru ini, sebuah platform perdagangan cryptocurrency terpusat Rusia telah ditutup secara paksa akibat operasi bersama oleh lembaga penegak hukum lintas negara. Diketahui bahwa salah satu pendiri bersama platform tersebut telah ditangkap. Peristiwa ini memicu diskusi luas di industri mengenai aliran dana ilegal dan pengelolaan risiko.

Menurut berita terbaru, Departemen Kehakiman AS mengeluarkan surat dakwaan terkait pada 7 Maret, diikuti dengan pernyataan dari Biro Investigasi Pusat India. Platform perdagangan yang terlibat dalam kasus ini didirikan pada tahun 2019, dan selama ini dituduh menyediakan layanan pencucian uang untuk kegiatan ilegal. Kantor Pengendalian Aset Asing Departemen Keuangan AS pernah menjatuhkan sanksi terhadap platform tersebut pada April 2022, menyatakan bahwa platform tersebut menangani lebih dari 100 juta dolar transaksi ilegal, yang melibatkan pasar dark web, kelompok ransomware, peretas, dan dana terkait terorisme.

Menurut otoritas AS, platform perdagangan ini telah memproses setidaknya 96 miliar dolar AS dalam transaksi enkripsi sejak didirikan, termasuk sejumlah besar hasil kejahatan. Penegak hukum menunjukkan bahwa platform ini pernah menyediakan layanan pencucian uang untuk beberapa organisasi peretas terkenal, oligarki Rusia, dan beberapa geng ransomware.

Perlu dicatat bahwa selain tindakan penangkapan secara langsung, pihak berwenang juga telah melakukan tindakan pembekuan dana besar-besaran di blockchain. Tindakan ini dilakukan oleh lembaga keamanan AS bekerja sama dengan penerbit stablecoin. Berdasarkan data pemantauan dari perusahaan analisis blockchain serta informasi yang diungkapkan oleh platform perdagangan tersebut, kegiatan penegakan hukum ini setidaknya membekukan stablecoin senilai 28 juta dolar.

Analisis data blockchain menunjukkan bahwa ada banyak perilaku pencucian uang yang menggunakan entitas terpusat di antara alamat yang dibekukan. Misalnya, beberapa alamat yang dibekukan memiliki hubungan erat dengan platform pembayaran, bursa, bahkan platform perjudian online. Situasi ini memicu kekhawatiran di industri mengenai kepatuhan dan pengendalian risiko, karena ini dapat mempengaruhi pedagang over-the-counter atau pengguna biasa yang tidak bersalah.

Peristiwa ini sekali lagi menyoroti tantangan kepatuhan yang dihadapi industri enkripsi. Para pelaku industri menyerukan agar semua pihak meningkatkan kewaspadaan, memperkuat pengawasan terhadap aliran dana ilegal, sekaligus memperhatikan perlindungan hak pengguna yang sah. Seiring dengan meningkatnya perhatian lembaga penegak hukum terhadap bidang enkripsi, bagaimana mencapai keseimbangan antara memerangi kriminalitas dan mendorong inovasi akan menjadi masalah kunci dalam perkembangan industri di masa depan.