Investigasi Kasus Kontroversi Pembuat Pasar Movement Labs

Movement Labs sedang menyelidiki kasus dugaan penipuan terkait perjanjian pembuatan pasar. Perjanjian tersebut menyerahkan kontrol atas sejumlah besar token MOVE kepada lembaga perantara yang tidak jelas identitasnya, Rentech, yang mengakibatkan penjualan besar-besaran pada hari berikutnya setelah peluncuran token, memicu penurunan harga yang tajam dan larangan dari bursa.

Meskipun ada penolakan internal berkali-kali, pimpinan Movement tetap mendorong penandatanganan perjanjian berisiko besar ini. Kejadian ini mengungkapkan masalah mendalam dalam struktur tata kelola, pengendalian risiko, dan kemampuan kepatuhan proyek.

Rincian Perjanjian Kontroversial

• Rentech memperoleh sekitar 66 juta token MOVE ( menguasai hampir setengah dari pasokan yang beredar )
• Protokol memungkinkan Rentech untuk menjual token dan membagi keuntungan ketika valuasi dilusi penuh MOVE melebihi 5 miliar dolar.
• Rentech memainkan peran ganda sebagai perwakilan Movement Foundation dan anak perusahaan Web3Port dalam perjanjian tersebut.

Tokoh Kunci

• Rushi Manche dan Cooper Scanlon: Co-founder Movement Labs
• Sam Thapaliya: Pendiri Zebec, dituduh sebagai "co-founder bayangan" dari Movement
• Galen Law-Kun: Pendiri Rentech
• YK Pek: Konsultan Hukum Yayasan Movement

Dampak Peristiwa

• Token MOVE mengalami penjualan besar-besaran pada hari kedua peluncurannya, harga anjlok
• Binance melarang akun market maker yang terlibat
• Movement memulai rencana pembelian kembali token
• Proyek melakukan investigasi internal, saling menyalahkan satu sama lain
• Industri kripto kembali berfokus pada masalah tata kelola proyek dan transparansi

Peristiwa ini mengungkapkan bagaimana proyek kripto dapat dimanfaatkan oleh segelintir orang sebagai alat untuk meraih keuntungan dalam lingkungan yang kurang pengawasan. Kasus Movement menyoroti masalah mendalam seperti kegagalan mekanisme tata kelola proyek dan kurangnya kontrol risiko, yang dapat berdampak pada perkembangan jangka panjangnya.