Pendiri Telegram ditangkap di Prancis, identifikasi wanita yang bersamanya memicu spekulasi

Baru-baru ini, pendiri Telegram ditangkap oleh polisi di Prancis, yang memicu perhatian luas. Perlu dicatat bahwa dia tidak sendirian, seorang wanita misterius juga ditangkap pada saat yang sama. Diketahui bahwa wanita ini bernama Yulia Vavilova, berusia 24 tahun, adalah seorang selebriti di bidang cryptocurrency yang sering muncul di tempat umum bersama pendiri Telegram.

Sejak berita penangkapannya muncul, keluarga dan teman-teman Yulia tidak dapat menghubunginya. Ada desas-desus yang menyebutkan bahwa dia mungkin terlibat dalam peristiwa penangkapan ini. Yulia berasal dari Dubai, seorang pelatih cryptocurrency dan penyiar langsung. Dalam beberapa kesempatan, dia terlihat bersama pendiri Telegram di Kazakhstan, Kirgistan, dan Azerbaijan, hampir tidak terpisahkan.

Sebelum tiba di Paris, Yulia terbang dengan pesawat pribadi bersama pendiri Telegram. Saat ini belum jelas apakah mereka adalah pasangan atau hanya teman dekat. Namun, fenomena mereka yang sering terlihat bersama telah memicu banyak spekulasi. Yulia sering membagikan foto-foto di media sosial yang menunjukkan dirinya terbang dengan pesawat pribadi atau bersantai di tempat-tempat mewah bersama pendiri Telegram.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa foto-foto yang dipublikasikan Yulia di Paris mungkin menyebabkan pihak berwenang menemukan lokasi mereka. Namun, Yulia bukan hanya sekadar peran hiasan. Meskipun akun media sosialnya tampak biasa-biasa saja, beberapa orang menyiratkan bahwa dia mungkin memainkan peran yang lebih penting dalam kejadian ini. Ada rumor yang menyebutkan bahwa dia mungkin merupakan umpan informasi yang bocor, bahkan mungkin terlibat dalam beberapa transaksi yang tidak diketahui.

Saat ini, pendiri Telegram menghadapi tuduhan serius. Jika otoritas Prancis memutuskan untuk menghukum dengan berat, ia bisa menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun. Dalam proses menentukan apakah akan mengajukan tuntutan, ia dapat ditahan selama maksimal empat hari. Perkembangan peristiwa ini memicu diskusi publik yang luas mengenai privasi dan masalah keamanan para pengusaha teknologi.