Yellen baru-baru ini mengeluarkan peringatan ekonomi yang penting, menunjukkan bahwa kebijakan tarif tinggi yang dipromosikan Trump sedang mendorong tingkat inflasi di Amerika Serikat menuju tingkat yang berbahaya. Menurut analisis, langkah-langkah tarif ini akan secara signifikan meningkatkan biaya impor, menyebabkan harga barang naik, dan pada akhirnya dapat membuat tingkat inflasi keseluruhan melampaui titik kritis 3%.
Ahli ekonomi ini menjelaskan secara rinci reaksi berantai dari kebijakan tarif: gangguan pada rantai pasokan, melemahnya daya saing pasar, dan peningkatan biaya operasional perusahaan yang signifikan, semua faktor ini bersama-sama menekan Federal Reserve, yang mungkin memaksanya untuk mengambil langkah kenaikan suku bunga, sehingga membayangi prospek pertumbuhan ekonomi.
Yellen menekankan bahwa "inflasi tersembunyi" yang disebabkan oleh tarif ini tidak hanya akan melemahkan daya beli masyarakat Amerika, tetapi juga dapat memperburuk hubungan perdagangan internasional yang sudah tegang saat ini. Perlu dicatat bahwa dalam tekanan inflasi ini, daya tarik aset digital seperti Bitcoin sebagai alat lindung nilai potensial meningkat, namun lingkungan suku bunga tinggi juga membuat aset berisiko menghadapi tekanan yang lebih besar, dan volatilitas pasar diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Saat ini, terdapat ketidakpastian yang cukup besar mengenai prospek ekonomi. Detail implementasi kebijakan tarif dan tren ekonomi global akan menjadi faktor kunci yang menentukan skala fluktuasi ekonomi ini. Bagaimana penyesuaian harga yang mungkin dipicu oleh kebijakan tarif akan mempengaruhi pergerakan pasar, patut diperhatikan oleh para investor.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Yellen baru-baru ini mengeluarkan peringatan ekonomi yang penting, menunjukkan bahwa kebijakan tarif tinggi yang dipromosikan Trump sedang mendorong tingkat inflasi di Amerika Serikat menuju tingkat yang berbahaya. Menurut analisis, langkah-langkah tarif ini akan secara signifikan meningkatkan biaya impor, menyebabkan harga barang naik, dan pada akhirnya dapat membuat tingkat inflasi keseluruhan melampaui titik kritis 3%.
Ahli ekonomi ini menjelaskan secara rinci reaksi berantai dari kebijakan tarif: gangguan pada rantai pasokan, melemahnya daya saing pasar, dan peningkatan biaya operasional perusahaan yang signifikan, semua faktor ini bersama-sama menekan Federal Reserve, yang mungkin memaksanya untuk mengambil langkah kenaikan suku bunga, sehingga membayangi prospek pertumbuhan ekonomi.
Yellen menekankan bahwa "inflasi tersembunyi" yang disebabkan oleh tarif ini tidak hanya akan melemahkan daya beli masyarakat Amerika, tetapi juga dapat memperburuk hubungan perdagangan internasional yang sudah tegang saat ini. Perlu dicatat bahwa dalam tekanan inflasi ini, daya tarik aset digital seperti Bitcoin sebagai alat lindung nilai potensial meningkat, namun lingkungan suku bunga tinggi juga membuat aset berisiko menghadapi tekanan yang lebih besar, dan volatilitas pasar diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Saat ini, terdapat ketidakpastian yang cukup besar mengenai prospek ekonomi. Detail implementasi kebijakan tarif dan tren ekonomi global akan menjadi faktor kunci yang menentukan skala fluktuasi ekonomi ini. Bagaimana penyesuaian harga yang mungkin dipicu oleh kebijakan tarif akan mempengaruhi pergerakan pasar, patut diperhatikan oleh para investor.