Countdown Airdrop Linea: Saat L2 Mulai Memberikan Kontribusi Balik ke L1

Menengah8/1/2025, 4:05:29 AM
Mendekati pelaksanaan airdrop Linea, model ekonomi serta mekanisme ETH-first-nya semakin menarik perhatian pasar. Melalui penerapan mesin deflasi ganda, staking native, dan reinvestasi dana ekosistem, Linea menargetkan posisi sebagai ekstensi penambah nilai bagi Ethereum dengan mendefinisikan ulang dinamika antara L2 dan L1.

Reli kuat Ethereum membuat antusiasme pengguna terhadap airdrop Linea yang akan segera hadir semakin meningkat dengan pesat.

Linea, zkEVM Rollup hasil inkubasi Consensys, meluncurkan manifesto “Linea adalah Ethereum” menjelang TGE, sekaligus membuka publikasi tokenomik protokol serta sejumlah keputusan yang menegaskan keberpihakan pada Ethereum. Langkah ini bukan sekadar promosi—ini merupakan pergeseran paradigma terkait bagaimana solusi Layer 2 dapat mengembalikan nilai ke Layer 1.

Linea menegaskan bahwa seluruh arsitekturnya—mulai dari mekanisme gas, tokenomik, hingga tata kelola—dirancang untuk menghadirkan nilai kembali ke mainnet Ethereum.

Linea berambisi membuktikan bahwa Layer 2 bukan hanya untuk meningkatkan skalabilitas Ethereum, tetapi juga untuk memperkuat nilai jangka panjangnya.

Ethereum-First

1. ETH merupakan satu-satunya alat pembayaran gas di jaringan Linea.

2. Deflasi ETH dan Penangkapan Nilai LINEA

Pada setiap transaksi, 20% dari biaya gas bersih yang dibayarkan dalam ETH (setelah dikurangi biaya L1) akan dibakar. Sisanya, sebesar 80%, digunakan membeli dan membakar token LINEA, menciptakan dua jalur deflasi secara bersamaan. Desain ini membangun keterkaitan ekonomi langsung antara tingkat penggunaan jaringan dengan akumulasi nilai bagi ETH dan LINEA. Dalam arsitektur Linea, ETH bukan hanya token gas—ia menjadi aset utama yang menghasilkan yield sekaligus menopang deflasi. Sementara itu, pembakaran LINEA memperkuat karakteristik deflasi token tersebut.

3. Native ETH Staking—Meningkatkan Efisiensi Modal

Ketika pengguna melakukan bridging ETH ke Linea, ETH mereka langsung di-stake dan mendapatkan imbal hasil staking yang didistribusikan kepada para LP, menopang ekosistem DeFi Linea. LP Linea meraih yield asli yang melengkapi imbal hasil DeFi standar di jaringan.

Utilitas dan Tokenomik Token LINEA

Utilitas Token LINEA

  • LINEA bukan token gas.
  • Saat ini, LINEA belum memiliki hak tata kelola on-chain, dan protokol dijalankan tanpa DAO. Menurut Linea, kerangka tata kelola ini menghindari bias dalam voting berbasis token, namun tetap menjamin pengawasan ekosistem yang kredibel dan kolaboratif.
  • 80% pendapatan bersih ETH di jaringan Linea (setelah dikurangi biaya L1) digunakan untuk membeli dan membakar LINEA.
  • LINEA menjadi sumber pendanaan bagi pengembang, pengguna, penyedia likuiditas, dan public goods untuk ekosistem Ethereum.

Tokenomik: 85% untuk Ekosistem

Total pasokan LINEA sebanyak 72.009.990.000 token—1.000 kali dari pasokan awal ETH yang beredar.

85% dari jumlah pasokan LINEA dialokasikan untuk ekosistem: 10% untuk pengguna awal (9%) dan kontributor (1%), sedangkan 75% dikelola Konsorsium Linea melalui Ethereum Ecosystem Fund untuk mendukung pertumbuhan ekosistem, public goods, dan riset & pengembangan Ethereum. Sisa 15% dipegang Consensys dan dikunci penuh selama lima tahun; dalam masa penguncian, token tersebut dapat dimanfaatkan sebagai likuiditas atau staking dalam ekosistem. Tidak ada token LINEA yang dialokasikan atau dijual kepada karyawan maupun investor.

Distribusi 9% untuk pengguna awal akan dilakukan melalui airdrop dan langsung dapat diklaim saat TGE. Snapshot dan filtrasi Sybil telah selesai. Kelayakan airdrop ditentukan oleh serangkaian metrik berbasis aktivitas, seperti LXP dan analitik on-chain, guna mengapresiasi penggunaan yang otentik dan partisipasi bermakna.

Pada TGE, sekitar 22% dari total pasokan (15,8 miliar LINEA) akan masuk sirkulasi. Ini mencakup airdrop untuk kontributor awal, rencana aktivasi ekosistem, serta penyediaan likuiditas. Kategori token lain tetap terkunci atau dilepas secara bertahap sesuai jadwal vesting.

Pembentukan Konsorsium Linea: Pengelolaan Dana Ekosistem oleh Para Ahli Ethereum

Konsorsium Linea merupakan komite yang terdiri dari beberapa organisasi utama di ekosistem Ethereum. Anggota perdana meliputi Consensys, Eigen Labs, ENS, Status, dan Sharplink Gaming. Konsorsium ini mengelola sebagian besar alokasi token LINEA. Ke depannya, akan bertambah anggota baru. Para builder dan komunitas Ethereum menerima dukungan langsung untuk mengembangkan public goods, membangun aplikasi inovatif, melakukan riset & pengembangan, serta memperkuat stack protokol.

Dana ekosistem dibentuk pada entitas berbasis AS, non-saham, dan sedang mengajukan status nonprofit.

Bagian dana dialokasikan untuk fase awal penguatan ekosistem—penyediaan likuiditas, persiapan listing, kemitraan strategis, airdrop masa depan, dan insentif untuk builder awal. Sebagian besar dana mendukung pengembangan ekosistem jangka panjang dan public goods untuk Ethereum. Dana akan dicairkan dalam periode 10 tahun dengan skema menurun—penyaluran lebih banyak di awal demi mempercepat adopsi, lalu menurun untuk mendukung keberlanjutan.

Kira-kira 25% dari dana digunakan untuk bootstrapping ekosistem pada 12–18 bulan pertama; sisa 50% akan di-vest selama satu dekade. Pemanfaatan dana meliputi riset & pengembangan protokol, infrastruktur bersama, perangkat open source, serta kemitraan strategis dengan pengembang yang sejalan.

Mengapa Pengembalian Nilai oleh Linea ke L1 Begitu Penting?

Sebelumnya, L2 sering dilihat sebagai “vampir” yang menarik nilai dari L1. Linea membalik stigma tersebut melalui mesin deflasi ganda, jembatan staking native, serta model berbasis ekosistem:

  • ETH bukan hanya alat pembayaran gas—melainkan penerima manfaat langsung dari pendapatan jaringan L2;
  • Di Linea, ETH menjadi aset utama penghasil yield dengan karakteristik deflasi semakin kuat. Likuiditas tetap di L2, tapi nilai senantiasa mengalir kembali ke L1 melalui mekanisme burning dan staking;
  • Dana komunitas mendukung public goods, menyelaraskan insentif riset & pengembangan jangka panjang serta insentif jangka pendek.

Mekanisme burning ETH dan auto-staking di Linea secara langsung meningkatkan deflasi dan produktivitas ETH, menjadikan Layer 2 sebagai siklus ekonomi positif bagi Ethereum—bukan malah menguras nilainya.

Di samping itu, alokasi token sebesar 85% untuk komunitas dan ekosistem—jauh lebih tinggi dibanding L2 lain—menunjukkan komitmen tinggi terhadap tata kelola desentralisasi dan pertumbuhan berkelanjutan.

Sementara L2 lain mengusung narasi TPS, Linea justru menegaskan posisi ETH. Untuk para pengguna yang menanti airdrop, ini bukan semata peluang keuntungan, tapi juga dukungan bagi legitimasi Ethereum.

Kelebihan Linea terletak pada visinya yang melampaui solusi teknikal semata—yaitu memastikan kesuksesan L2 kembali ke Ethereum berkat desain ekonomi yang matang. Dengan makin miripnya fitur di antara berbagai L2, filosofi Ethereum-first ini bisa jadi faktor pembeda utama.

Anggota awal Konsorsium Linea terdiri dari: Consensys, Ethereum Name Service (ENS), pionir restaking EigenLayer, perusahaan treasury Ethereum Sharplink Gaming (pemegang 438.200 ETH), dan penyedia wallet, pesan, serta infrastruktur L2 Status (pemegang 18.100 ETH).

Ini membuka peluang masuknya likuiditas ETH dalam jumlah besar dari Sharplink Gaming dan kemungkinan juga dari perusahaan treasury Ethereum lain ke Linea—banyak komunitas meyakini dana tersebut dapat bermuara ke Etherex.

Dengan dukungan sumber daya dan reputasi Consensys, Linea berpeluang besar menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan DeFi Ethereum, mempercepat adopsi massal. Berkat MetaMask (100M+ MAU) dan Infura (digunakan oleh perbankan) dalam ekosistemnya, Linea memiliki keunggulan tersendiri. Linea juga telah dipercaya oleh perusahaan global seperti Mastercard, Visa, JPMorgan, serta bank sentral, dan terintegrasi dengan protokol DeFi, kustodian, serta platform tokenisasi terdepan.

Berdasarkan data DefiLlama, TVL cross-chain Linea sekitar $500 juta, sedangkan TVL DeFi mendekati $160 juta. Angka ini masih di bawah L2 yang sudah mature—potensi adopsi besar masih terbuka ke depan.

Keberhasilan eksperimen ini berpotensi mengubah pandangan pasar terhadap L2: tidak sekadar mesin transaksi, melainkan katalis pengganda nilai Ethereum. Jika berhasil, model ini dapat menjadi standar baru L2 dan mendorong kemakmuran Ethereum jangka panjang.

Disclaimer:

  1. Artikel ini merupakan terbitan ulang dari [Foresight News], dengan hak cipta tetap milik penulis asli [KarenZ, Foresight News]. Untuk permohonan publikasi ulang, silakan hubungi tim Gate Learn. Kami akan memproses permintaan Anda sesuai prosedur terkait.
  2. Disclaimer: Seluruh pandangan dan opini dalam artikel ini merupakan milik pribadi penulis dan tidak dapat dianggap sebagai saran investasi.
  3. Versi bahasa lain dari artikel ini diterjemahkan oleh tim Gate Learn. Kecuali Gate tercantum, dilarang menyebarluaskan, menyalin, atau menjiplak konten terjemahan ini.
Mulai Sekarang
Daftar dan dapatkan Voucher
$100
!